Dunia sepak bola Indonesia kembali berduka. Duka itu menyelimuti publik Malang, seiring dengan kepergian pelatih Arema Cronus, Suharno. CEO Arema, Iwan Budianto, memastikan kabar itu.
Coach senior yang akrab disapa Once itu meninggal dunia pada usia yang ke-55 tahun di Puskesmas Pakisaji, Malang, Rabu (19/8/2015). Suharno meninggal dunia pada pukul 19:30 WIB setelah makan malam bersama tim pelatih setelah menggelar latihan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Masih belum diketahui secara pasti penyebab meninggalnya pelatih asal Klaten itu. Tentunya ini menjadi sebuah kehilangan besar bagi Arema yang sedang bersiap untuk mengikuti Piala Presiden 2015.
Pada ajang itu, mereka bertindak sebagai tuan rumah grup B. Di grup itu juga terdapat Sriwijaya FC, Persela Lamongan, dan PSGC Ciamis.
Dalam karier kepelatihannya, mantan penggawa Niac Mitra ini sudah malang melintang di banyak klub tanah air.
Di Niac Mitra juga Suharno memulai kariernya sebagai pelatih dengan menjadi asisten pada 1988-1999 –pemain dan pelatih. Tim-tim asal Malang paling banyak mendapat sentuhannya.
Ia melatih Arema pada 1996-97, kemudian di jadi pelatih Persema Malang pada 1999-2000. Setelah melatih di sejumlah klub, ia kembali ke Arema musim 2011-2012. Dan, setelah menangani Persibo Bojonegoro pada 2013, Suharno kembali menangani Arema sejak 2014.
Klub lain yang pernah diraciknya antara lain, Gelora Dewata, Persikab Bandung, PSS Sleman, Deltras Sidoarjo, Persis Solo, Persiwa Wamena, Gresik United.
Semasa hidupnya, Suharno dikenal sebagai pelatih yang ramah dan murah senyum. Kata khasnya ketika sedang diwawancarai adalah “once” yang sudah melekat di kalangan para wartawan.
Jenazah almarhum langsung dibawa ke Wlingi, Blitar, untuk disemayamkan di rumah duka. Jenazah kemungkinan tiba di Blitar pukul 22.00 WIB.
Suharno lahir di Klaten, 1 Oktober 1959. Ia berkarier sebagai pemain mulai dari PS Banteng pada 1978 dan terakhir bermain di Niac Mitra pada 1990.
Editor: Indra
Sumber: dbs
Discussion about this post