ACEHFOOTBALL — Polekmik yang terjadi antara Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menemui babak baru. Yang mana adanya saling tuding terkait perintah Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk mencabut pembekuan PSSI.
Seperti diketahui pada Rabu 23 Februari 2016, sempat terjadi pertemuan tertutup antara Menpora, Imam Nahrowi, Ketua Tim Ad-Hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar dengan Presiden Joko Widodo. Dalam hasil pertemuan itu, Agum Gumelar menyatakan bahwa Presiden meminta agar Menpora mencabut keputusannya untuk pembekuan PSSI.
Akan tetapi pada hari ini, Kamis 24 Februari 2016 pernyataan dari Agum Gumelar mendapatkan bantahan dari Menpora. Pria asal Jawa Timur itu mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo tak meminta untuk menyabut pembekuan status PSSI, tetapi hanya peninjauan kembali.
Hal itu pun lantas memunculkan berbagai tanggapan dari beberapa kalangan, termasuk mantan Menpora, Roy Suryo. Ia meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk berkomitmen terhadap keputusan yang disepakati dari hasil rapat di Istana Negara kemarin lusa.
“Rezim pemerintahan sekarang kan adalah rezim yang cepat berubah-ubah keputusan. Kemarin Presiden bilang kepada Mas Imam untuk mencabut keputusan mengenai pembekuan PSSI, tetapi hari ini Menpora malah bilang tak ada tuntutan seperti itu dari Presiden,” ucap Roy Suryo, seperti dilansir OKEZONE, Jumat (26/2/2016).
“Apa mereka itu tidak kasihan dengan Pak Agum yang merasa seakan-akan di PHP-in. Bahkan bukan Pak Agum saja yang merasa seperti itu, tapi juga seluruh warga Indonesia. Sebab mereka sudah sangat antusias setelah mendengar kabar bahwa Menpora mencabut keputusan pembekuannya itu. Namun sekarang yang muncul malah ketidakpastian dari Presiden,” tuntas kader Partai Demokrat itu.
Sumber: Okz
Discussion about this post