ACEHFOOTBALL — Ketua Umum PSSI La Nyalla Matalitti, menanggapi pernyataan Menpora, Imam Nahrawi yang mengatakan PSSI jangan emosi. Dia ikut menyindir PSSI yang meminta, pembekuan PSSI harus tanpa syarat.
Dalam konteks ini, Nahrawi pun menamsilkan bahwa, shalat saja ada syaratnya, wudhu, harus bersuci, bersih. “Itu shalat lo, masuk sekolah juga ada syaratnya, ada bayar uang pangkal dan sebagainya, masa yang ini (Surat Pembekun PSSI) mau tanpa syarat,’’ ucap Nahrawi.
Menanggapi hal tersebut, La Nyalla, balik menanggapi penyataan Menpora tersebut dengan mengatakan, pernyataan Menpora semakin hari semakin tidak kontekstual. “Perbandingan dengan syarat shalat dan sekolah, sama sekali tidak nyambung dan tidak konteks dalam persoalan sepak bola nasional,” ujar dia.
Menurut dia, kepengurusan dirinya hasil KLB yang sah, lalu dibekukan sebelum sempat bekerja, semua program yang disusun dalam kepengurusan itu belum bisa dijalankan dan terpaksa dihentikan karena pembekuan dari Menpora.
“Pembekuan yang dilakukan Menpora juga tanpa dasar yang terkait alasan yang dituduhkan kepada PSSI selama ini. Tak satupun tuduhan itu yang saya lakukan, dan tak satupun tuduhan itu yang bisa dibuktikan Menpora,’’ ujar La Nyalla.
Disebutkan, setelah merasakan dampak suspension FIFA gara-gara intervensi, lantas Menpora, mau mencabut pembekuan yang dibuat sendiri dengan memberi syarat-syarat yang tidak masuk akal dan ironis.
“Bagaimana mungkin Indonesia diminta lolos kualifikasi Piala Dunia 2018, sementara Indonesia tidak ikut babak Pra kualifikasi kemarin karena sanksi FIFA dikarenakan pembekuan Menpora,” tukasnya.
“Sudahlah, masyarakat Indonesia bukan masyarakat yang tidak berpikir, masyarakat paham betul apa yang terjadi dan bagaimana kualitas menteri tersebut,’’ tukas Ketua Umum PSSI periode 2015-2019 itu.
Reporter: Ade Candra
Discussion about this post