• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Fans Menulis
  • Terms of use
  • Aturan Media Siber
Kamis, Februari 25, 2021
ACEHFOOTBALL.net
  • HOME
  • BOLA ACEH
  • BOLANESIA
  • LIGA DUNIA
  • FUTSAL
  • A-SPORT
  • ANALISIS
  • PERSIRAJA
  • FANTASY
  • TV
No Result
View All Result
ACEHFOOTBALL.net
Kamis, Februari 25, 2021
No Result
View All Result
ACEHFOOTBALL.net
No Result
View All Result

Duhai Pemain Bola, Belajarlah pada Kante

Redaksi by Redaksi
Kamis, 19/07/2018 - 22:41 WIB
in Fans Club
Duhai Pemain Bola, Belajarlah pada Kante
Share on FacebookShare on Twitter

Sudah banyak kudos alias pujian yang diterima N’Golo Kante selama dan bahkan sebelum Piala Dunia. Kante adalah gelandang elegen tim nasional Prancis. Pemain ini termasuk salah satu yang mencuri banyak atensi. Dia sangat sederhana, pemalu dan [mungkin] an innocent person.

Awalnya saya tidak berminat menulis lagi tentang pria berdarah Mali itu. Tapi, ‘hutang’ saya di postingan sebelumnya, maka artikel ini pun ‘wajib’ saya tuntaskan. [baca: Prancis dalam Kemenangan Multikultur].

Penulusuran saya diberbagai laman, memang Kante magnet bagi banyak pengamat dan mantan pemain bola Saya tahu dia sejak masuk ke Liga Inggris bersama Leicester City. Di bawah asuhan Claudio Ranieri, dia membawa klub itu juara Premier League untuk pertama kali.

Awalnya, saya tidak begitu tertarik dengannya. Bagi saya semua pemain bola adalah sama. Sama dalam artian, butuh tenaga, kerja keras dan kemampuan olah bola yang mumpuni. Jika itu minus, mustahil bisa tampil di kompetisi kasta tertinggi seperti Liga Inggris.

INFO BOLALAINNYA

APL: FC Bombastis Raih Poin Tertinggi di Pekan Pertama

APL: Since FC, Juara Gameweek Ketujuh, Ini jumlah Poinnya

05/10/2019 - 21:38 WIB
Preview: Pekan 1 Acehfootball Fantasy Premier League

APL: Underdog, Sukses Raup 86 Poin di Gameweek Keenam

28/09/2019 - 23:21 WIB
Preview: Pekan 1 Acehfootball Fantasy Premier League

APL: Eden Haniev, Juara di Gameweek Kelima, Ini Jumlah Poinnya

21/09/2019 - 01:36 WIB
Pokemon FC, fantasi acehfootball

APL: Kuaci_2000 Peraih Poin Tertinggi di Gameweek Keempat

13/09/2019 - 15:21 WIB
Kante tak menonjol dalam agenda selebrasi | Foto: FIFA

Karena Kante punya dan cukup syarat, maka tak salah bila dia kemudian menjadi pilihan utama pelatih di setiap klub yang dibelanya. Apalagi untuk klub di Inggris. Bagi saya curriculum vitae cukup oke.

Namun belakangan, makin saya perhatikan makin beda. Bila berjalan, baik saat tanpa bola atau sebaliknya, gesture dia laiknya bukan sebagai pemain bola. Ini cuma pandangan awam saya saja. Gesture yang saya maksudkan dari semua bahasa tubuhnya bila dibandingkan dengan pemain-pemain beken lain.

Sosok Kante ini juga mengingatkan saya pada figur Damien Duff. Pria berkebangsaan Irlandia ini mantan pemain Chelsea dan Newcastle United. Posisinya penyerang. Gestur-nya tidak begitu menyakini saya bahwa dirinya adalah pemain bola. Tak percaya lihat saja cara berjalan. Padahal dia adalah pemain hebat. Karena ini sepakbola, maka gaya berjalan, gestur tubuh tidak bisa menjadi patokan. Yang dilihat determinasi dan kontribusinya kepada tim.

Begitu juga halnya dengan Kante. Bahkan saya melihat, dirinya adalah ‘keajaiban’ sepakbola. Sebab, ketika tampil di lapangan, dia benar-benar menunjukkan kejantannya sebagai pemain. Kalau boleh saya bilang, dia pemain paling jujur dan amat sportif. Tidak lebay, tidak banyak trik mengelabui wasit untuk membuat lawan dikibas kartu, tak rajin ‘berguling-guling’ meringis kesakitan sembari memegang kaki, meski yang terbentur di kepala. Kalau pun di melakukan fouls itu dalam koridor profesionalisme dan kepentingan tim. Bukan untuk mencari sensasi, perhatian atau bahasa gaulnya caper, bukan sengaja untuk mengasari lawan atau membuat lawannya cedera.

Sekilas mimiknya terkesan bukan sebagai pemain yang ambisius dan menyambut girang setiap kemenangan. Padahal data statistik menunjukkan kontribusinya di setiap lagi cukup signifikan. Di balik itu semua, nyaris semua klub yang dibela Kante di musim pertama langsung juara. Karier Kante selalu menanjak sejak tampil bersama klubnya. Itu dimulai dari tim divisi tiga Perancis di musim 2012/13, Caen. Di musim pertamanya, ia membantu mereka promosi ke Ligue 1; setelah dua musim berada di sana, ia bergabung dengan Leicester dengan harga €8 Juta.

Dia benar-benar menjadi jimat keberuntungan. Kante yang pernah menjadi pemain terbaik Liga Inggris, sudah dua kali sukses membawa klubnya juara Liga Primer Inggris. Pada 2015/2016, ia ikut mempersembahkan Leicester City gelar juara. Lalu, hijrah ke Chelsea pun ia sukses merebut gelar itu lagi pada 2016/2017.

Kiprahnya di tim nasional juga baru dimulai dua tahun lalu. Debutnya saat masih berusia 25 tahun. Tapi, ia langsung menjadi salah satu pemain utama dalam daftar tim asuhan Didier Deschamps itu.

Kante duel dengan Luca Modric | Foto: FIFA

Menurut Opta, Kante tercatat 52 kali mengembalikan bola ke penguasaan Les Bleus – julukan timnas Perancis. Jumlah 52 kali adalah rekor untuk pemain Perancis dalam satu edisi Piala Dunia sejak Opta melakukan pencatatan pada tahun 1966. “Bersama Kante, Perancis bermain dengan 12 orang. Dia terhitung sebagai dua gelandang. Dia ada di mana-mana,” puji pandit terkenal sekaligus legenda timnas Inggris, Gary Lineker, seperti dikutip bolasport.com dari L’Equipe.

Saat Didi — panggilan akrab pelatih tim Ayam Jantan — itu menariknya pada menit 55 di partai final, ekspesi Kante amat tulus. Tidak ada mimik tidak suka, atau kurang senang atas putusan sang pelatih. Dia berjalan keluar lapangan dengan gagah tanpa penyesalan. Tidak ada reaksi sepak botol air mineral atau lempar jersey penuh kesal karena dikeluarkan tim pelatih. Prilaku semacam itu sepertinya ‘haram’ bagi Kante. Patut ditiru pemain-pemain belia ban sigom donya (seluruh dunia).

Sampai-sampai fotografer pun tak fokus pada Kante | Foto: FIFA

Balada kesederhanaan Kante mencapai titik sempurna di partai puncak Piala Dunia. Merengkuh trofi juara adalah impian banyak pemain. Merayakannya kemenangan dengan heboh adalah bagian dari ekspresi kebahagian dari hasil kerja keras. Namun, itu semua tidak ada dalam diri Kante. Bahkan untuk sekadar memegang tropi yang memang sangat pantas dan layak dia kecup juga harus ‘paksa’ sang rekan, Steven N’Zonzi. Pemain yang masuk menggantikannya pada final lawan Kroasia itu baru menyadari, ternyata Kante belum memegang trofi yang amat diincar semua pemain sepakbola.

Begitulah Kante dengan sikap pemalu dan baik hati yang patut ditiru oleh banyak pemain bola. Kendati dia sudah dipuja-puji sampai bisa menghentikan Lionel Messi, Kante tetap merendah. Padahal sang rekan-rekan seperti Paul Pogba, Samuel Umtiti dkk memujinya lewat lirikan lagu yang menunjukkan kelebihan Kante, yakni dalam menghentikan Lionel Messi pada babak 16 besar Piala Dunia 2018.

Namun, dari nyanyian itu juga diketahui bahwa Kante ternyata suka curang ketika bermain kartu. Bunyinya begini; “Ohh N’Golo Kante, ohh N’Golo Kante… He is short, he is nice, he’s the one, who stopped Leo Messi, but we all know he’s a cheater, N’Golo Kante!”

Beranjak dari itu semua, sepertinya para pemain bola amat patut meniru prilaku Kante selama tampil di lapangan. Santun.

Tags: #steempress
ShareTweetPin
Previous Post

Prancis dalam Kemenangan Multikultur

Next Post

Calon Bintang Gemerlap dari Aceh di Qatar

BERITA BOLA LAINNYA

Preview: Pekan 1 Acehfootball Fantasy Premier League

APL: Kesar Greensteel Peraih Poin Tertinggi di Gameweek Ketiga

31/08/2019 - 09:01 WIB
Preview: Pekan 1 Acehfootball Fantasy Premier League

APL: Der Kaiser Peraih Poin Tertinggi di Gameweek Kedua

22/08/2019 - 18:37 WIB
Preview: Pekan 1 Acehfootball Fantasy Premier League

Fantasy: Berikut Tim Baru Bergabung Acehfootball Premier League

17/08/2019 - 17:48 WIB
Tiga Pemain Asal Afrika Berbagi Tropi Sepatu Emas

Fantasy APL: Siapa Kapten FPL Terbaik untuk Gameweek 2?

17/08/2019 - 17:17 WIB
APL: FC Bombastis Raih Poin Tertinggi di Pekan Pertama

APL: FC Bombastis Raih Poin Tertinggi di Pekan Pertama

12/08/2019 - 16:17 WIB
Arsenal, Liga Inggris, Premier League

150 Manajer Adu Taktik di Fantasy Acehfootball Premier League

12/08/2019 - 02:04 WIB
Arsenal, Liga Inggris, Premier League

146 Tim Ramaikan Acehfootball Fantasy Premier League

10/08/2019 - 14:36 WIB
Preview: Pekan 1 Acehfootball Fantasy Premier League

Preview: Pekan 1 Acehfootball Fantasy Premier League

10/08/2019 - 10:31 WIB
fantasy

Acehfootball dan Serantau FC Gelar Fantasy Premier League

09/08/2019 - 22:49 WIB
Hasil Akhir Liga Grassroots Sabang Football Academy

Hasil Akhir Liga Grassroots Sabang Football Academy

04/03/2019 - 10:12 WIB
Load More

UPDATE TERBARU

Gelandang Manchester United (MU) Juan Mata.

Solskjaer tak Terkejut Juan Mata Diminati Banyak Klub

25/02/2021
IDI ingatkan PSSI-LIB tak lengah dengan hasil negatif

IDI ingatkan PSSI-LIB tak lengah dengan hasil negatif ‘swab’ antigen

25/02/2021
Zubairi Djoerban: pelaksanaan prokes di Piala Menpora harus konsekuen

Zubairi Djoerban: pelaksanaan prokes di Piala Menpora harus konsekuen

25/02/2021
Selebrasi bintang Barcelona Lionel Messi setelah mencetak gol ke gawang Elche.

Koeman Minta Pemain Senior Barcelona Berperan Seperti Messi

25/02/2021
Paulo Dybala dari Juventus merayakan mencetak gol selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Genoa dan Juventus, di stadion Luigi Ferraris di Genoa, Italia, Minggu, 13 Desember 2020.

Cedera Belum Pulih, Dybala Jalani Pemeriksaan di Barcelona

25/02/2021
FcTables.com
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Fans Menulis
  • Terms of use
  • Aturan Media Siber
Aplikasi Android aceHTrend

© 2020 - CV. Pedagangkata Aceh Media (Pekame). Made with in Indonesia
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia

No Result
View All Result
  • HOME
  • BOLA ACEH
  • BOLANESIA
  • LIGA DUNIA
  • FUTSAL
  • A-SPORT
  • ANALISIS
  • PERSIRAJA
  • FANTASY
  • TV
  • Login

© 2020 - CV. Pedagangkata Aceh Media (Pekame). Made with in Indonesia
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In