• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Fans Menulis
  • Terms of use
  • Aturan Media Siber
Minggu, Maret 7, 2021
ACEHFOOTBALL.net
  • HOME
  • BOLA ACEH
  • BOLANESIA
  • LIGA DUNIA
  • FUTSAL
  • A-SPORT
  • ANALISIS
  • PERSIRAJA
  • FANTASY
  • TV
No Result
View All Result
ACEHFOOTBALL.net
Minggu, Maret 7, 2021
No Result
View All Result
ACEHFOOTBALL.net
No Result
View All Result

Sumpah Saripah Untuk Shaun Evans

Redaksi by Redaksi
Sabtu, 25/08/2018 - 22:15 WIB
in Timnas Indonesia, Analisis
Sumpah Saripah Untuk Shaun Evans
Share on FacebookShare on Twitter

NAMA Shaun Robert Evans mendadak membuat merah muka publik sepakbola Indonesia. Ini terjadi karena putusan kontroversinya dalam pertandingan babak 16 besar Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jumat (24/8/2018)

Dalam laga Zulfiandi dkk bermain tanpa rasa takut menghadapi Uni Emirat Arab. Tim asal Timur Tengah itu disanjung-sanjung punya keunggulan dari lawannya, Indonesia.

Wasit kontroversial asal Australia ini memimpin laga Indonesia versus UEA. Pada pertandingan ini, dia memberi dua penalti untuk tim tamu. Bukan satu kali saja Shaun memberikan penalti. Gol pertama yang dicetak UEA berasal dari titik putih setelah Andy Setyo melakukan pelanggaran di dalam kotak terlarang.

Shaun Evans (tengah) | Sumber Foto Internet

INFO BOLALAINNYA

Akmal Marhali

Diari Akmal: Marhaban Sepakbola Indonesia

06/03/2021 - 15:22 WIB
Akmal Marhali, Serie A

Diari Akmal: Juara Piala Menpora Dapat Hadiah Rp2 Miliar

02/03/2021 - 19:35 WIB
Bali United, Timnas U-16, Timnas Indonesia, Akmal Marhali, Tim Nasional U-19

Diari Akmal: Fokus Pada Protokal Kesehatan

01/03/2021 - 15:19 WIB
Tarkam, Akmal Marhali, Liga 1, Naturalisasi

Akmal Marhali: Usai Vaksinasi Atlet, Football Is Back!

27/02/2021 - 08:30 WIB

Gol kedua diberikan ketika Hansamu Yama dianggap melanggar pemain UEA. Skor saat itu 1-1. Kapten UEA yang menjadi eksekutor sukses mengubah kedudukan menjadi 2-1. Beruntung Stefano Lilipaly berhasil menyamakan kedudukan dimasa injurytime 2-2.

Akhirnya, pertandingan dilanjutkan ke 2×15 menit. Skor tetap imbang. Lalu, Andritany dkk harus mengakui keunggulan UEA. Pasukan Garuda takluk lewat adu penalti dengan skor 4-3. Hasil ini membuat Evan Dimas dkk gagal mencapai target semifinal yang dibebankan kepada mereka. Mimpi lolos punah.

Ala Bisa

Terlepas dari banyak komentar pengamat yang menuding, Ricky Fajrin dkk tidak efektif dalam membangun serangan. Akibatnya tidak bisa membunuh lawan dalam waktu normal. Jika efektif tentu tidak diperlukan perpanjangan waktu dan drama adu penalti.

Tapi kita juga harus ingat, filosofi pertandingan lawan tentu juga berbeda dengan kita. Jujur saja, meski dua kali tertinggal, saya suka melihat cara Sadil Ramdani dkk dalam mencetak gol. Artinya, kedua gol itu berasal dari open play. Bukan dari bola mati seperti yang dimiliki Uni Emirat Arab.

Memang, sebelum gol terjadi, terlalu banyak kans yang terbuang dan terkadang membuat penonton jengkel. Tapi biasalah, penonton di negeri ini mahabisa, sehingga gampang saja melontarkan ragam ucapan bin komentar. Padahal pemain di dalam sudah ngos-ngosan.

Bagi saya, tatkala melihat aksi Hargianto dan kolega memang bukan seperti menyaksikan tim-tim liga Eropa. Ini yang kita nonton adalah tim Asia Tenggara. Tentu banyak kekurangan dan kemonotonan dalam permainan.

Persoalannya adalah, tipikal pemain Indonesia sudah terpola dengan kompetisi (Liga 1) yang sedikit kurang bermutu. Tidak banyak variasi atau kreasi jalur serangan, saat terobosan yang biasa dilakukan membentur tembok kokoh. Di sinilah turun tangan peran pelatih. Makanya, Luis Milla — saya pikir — dikontrak untuk meramu itu. Meski pria Spanyol itu akhirnya gagal.

Milla juga tidak bisa kita tuding gagal membangun mental pemain. Sebab, pemain sendiri sudah tampil di kompetisi yang berkualitas minor. Jika saja, mentalitas kompetisi bagus, tentu pelanggaran Hansamu Yama yang berbuah penalti itu tidak perlu terjadi. Terlepas dari kesalahan wasit sendiri yang berbau kontroversi.

Artinya saya mau bilang, sekecil apapun pelanggan di kotak penalti jangan pernah coba dilakukan. Pemain lawan sudah pasti mencari kans untuk mengelabui wasit dengan triknya. Tentu demi keuntungan timnya sendiri.

Pelanggaran-pelanggaran seperti itu, sepertinya biasa terjadi di kompetisi Indonesia. Sehingga, Hansamu melakukan marking dengan cara yang biasa dia lakukan. Salah, tentu tidak. Tapi, kita juga harus ingat, bahwa wasit terkadang juga menjadi faktor pembeda. Dan terbukti, Shaun Evans-lah yang menjadi aktornya.

Kerugian ada dipihak kita. Kendatipun para netizen sudah berbuih-buih melontarkan sumpah serapah. Tetapi hasil akhir tetap tak bisa diubah. “Sepak bola itu memang kejam,” ungkap Luis Milla. Ya sudahlah!

Sumber: steemit

Tags: indonesialuis millatimnas indonesia
ShareTweetPin
Previous Post

Widodo Minta Zulfiandi Cs Waspadai Sayap Uni Emirat

Next Post

SSB Ini Akan Kirim Lima Pemain Ke Sporting Lisbon

BERITA BOLA LAINNYA

Diari Akmal : Kompetisi tak Jelas Bikin Klub Bubar

Diari Akmal: Izin Kepolisian Itu Sebuah Ujian

22/02/2021 - 09:53 WIB
Catatan Kecil di Laga Pembuka Persiraja…

Piala Menpora 2021 Ajang Uji Kesiapan Tim Liga 1

22/02/2021 - 05:43 WIB
Akmal Marhali, Serie A

Diari Akmal: Turnamen Pramusim, Sebaiknya tanpa Tuan Rumah

21/02/2021 - 16:26 WIB
Bali United, Timnas U-16, Timnas Indonesia, Akmal Marhali, Tim Nasional U-19

Diari Akmal: Ancaman Sanksi Bukan Solusi

15/02/2021 - 16:06 WIB
Diari Akmal : Kompetisi tak Jelas Bikin Klub Bubar

Diari Akmal: PSSI Harus Aktif Sosialisasi Prokes

09/02/2021 - 19:38 WIB
Bali United, Timnas U-16, Timnas Indonesia, Akmal Marhali, Tim Nasional U-19

Diari Akmal: PSSI Perlu Adopsi Prokes AFC

07/02/2021 - 18:06 WIB
Diari Akmal : Kompetisi tak Jelas Bikin Klub Bubar

Diari Akmal: Lampu Hijau Kompetisi Sepakbola

04/02/2021 - 18:41 WIB
Pelatih timnas putri andalkan rekaman video untuk cari pemain

Pelatih Timnas Putri Andalkan Rekaman Video, Ini Tujuannya

03/02/2021 - 21:12 WIB
Sensasi Atmosfer Persaingan Serie A Seperti Masa Lalu

Atmosfer Persaingan Liga Italia Seperti Masa Lalu

01/02/2021 - 12:16 WIB
PSSI belum bisa pastikan jadwal TC timnas SEA Games 2021

PSSI Belum Bisa Pastikan Jadwal TC Timnas SEA Games

29/01/2021 - 18:15 WIB
Load More

UPDATE TERBARU

Pemain Aston Villa Morgan Sanson (kanan) berduel bola dengan pemain Wolverhampton Wanderer (Wolves) Pedro Neto di Stadion Villa Park, Birmingham, Ahad (7/3) dini hari WIB.

Dean Smith Nilai Adil Hasil Imbang Aston Villa Vs Wolves

07/03/2021
Pemain Barcelona merayakan gol ke gawang Osasuna, di Stadion El Sadar, Ahad (7/3) dini hari WIB.

Barcelona Tempel Atletico, Selisih Dua Angka

07/03/2021
Reaksi manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer saat pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Crystal Palace dan Manchester United di stadion Selhurst Park di London, Inggris, Rabu, 3 Maret 2021.

Leicester Gusur MU dari Peringkat Dua Klasemen

07/03/2021
Pelatih Lazio, Simone Inzaghi dalam pertandingan Juventus vs Lazio, Sabtu (6/3) waktu setempat.

Inzaghi Merasa Lazio Tak Pantas Kalah 3-1 dari Juventus

07/03/2021
Pelatih kepala Lazio Simone Inzaghi bereaksi selama pertandingan sepak bola Serie A Italia Bologna Fc vs S.S. Lazio di stadion Renato Dall

Inzaghi Merasa Lazio tak Pantas Kalah 3-1 dari Juventus

07/03/2021
FcTables.com
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Fans Menulis
  • Terms of use
  • Aturan Media Siber
Aplikasi Android aceHTrend

© 2020 - CV. Pedagangkata Aceh Media (Pekame). Made with in Indonesia
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia

No Result
View All Result
  • HOME
  • BOLA ACEH
  • BOLANESIA
  • LIGA DUNIA
  • FUTSAL
  • A-SPORT
  • ANALISIS
  • PERSIRAJA
  • FANTASY
  • TV
  • Login

© 2020 - CV. Pedagangkata Aceh Media (Pekame). Made with in Indonesia
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In