* Catatan Cek Boy
Apresiasi layak di berikan kepada PSSI dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Bagaimana tidak, di tengah keraguan dan pesimisme berbagai pihak menyikapi lanjutan Liga 1 yang belum jelas, PSSI dan Menpora menginisiasi turnamen pramusim yang diberi nama Piala Menpora sebagai sebuah uji kelayakan perlu tidaknya Liga 1 kembali digulir.
Ucapan terima kasih juga kepada Kapolri yang telah memberi lampu hijau (walaupun dengan berbagai catatan) untuk digelarnya turnamen ini.
Bagi semua kontestan Liga 1 layak untuk kembali bersemangat dalam menyiapkan tim karena ajang ini juga bagus untuk sebuah warming-up bagi semua pemain yang selama ini sudah lama tidak berlatih dan bermain selama Covid-19.
Bagi Persiraja sendiri, walaupun sudah ditinggal pilar asingnya, tentu turnamen ini dapat memberi angin segar tidak saja bagi pemain tapi juga pencinta bola tanah Rencong yang sudah haus akan hiburan terutama sepak bola.
Para fans tentu sudah tidak sabar lagi ingin melihat tim ini kembali berlaga.
Vakumnya kompetisi dan tarik ulur perizinan hingga hengkangnya pemain asing di beberapa tim Liga 1 tentu memberi imbas bagi semua tim yang dulunya sebelum Covid ini mendunia telah punya target masing-masing. Tetapi semua buyar ketika wabah Covid ini muncul
Ketidakjelasan status Liga 1 kala itu membuat semua tim menjadi bingung dan tidak sedikit tim yang harus merugi karena harus membayar gaji pemain, sedangkan Liga masih belum jelas lanjut atau tidak.
Kembali ke turnamen Piala Menpora yang rencananya di helat Maret nanti. Masalah finansial tentu juga menjadi permasalahan bagi semua tim. Tapi ya sudahlah bukan ranah kita untuk mengetahui masalah keuangan tim.
Sebagai pencinta si kulit bundar saya dan semua fans hanya berharap turnamen ini sebagai awal dan momentum yang tepat untuk kembali membangun tim dan semoga Liga 1 kembali digelar walaupun tanpa penonton. Bukankah kompetisi lain lain juga sudah lama dimulai dengan tanpa penonton.
Jadi kita berpikir tipis saja. Kalau orang lain bisa. Kenapa kita tidak? Bravo sepak bola Indonesia!!
Penulis adalah Boy Ferdian,
pemerhati sepak bola di Banda Aceh