ACEHFOOTBALL.net — Satoe Atjeh Futsal Academy cukup aktif dalam menghidupkan olahraga yang “berasal” dari Uruguay ini. Futsal dipopulerkan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani, makin berkembang di tanah Rencong.
Hanya saja, turnamen-turnamen resmi masih cukup minim digelar. Bahkan, kursus-kursus kepelatihan pun masih bisa dihitung dengan jari. Apalagi kursus pelatih kiper.
Berangkat dari kondisi tersebut, Satoe Atjeh menjadi pelopor dengan rutin menggelar pelatihan dimaksud. Bahkan, saat ini sedang berlangsung kursus untuk pelatih kiper futsal hingga 4 Maret nanti.
Pada Ahad (28/3/2021) lalu sudah berlangsung pembukaan kegiatan di Aula Kampus Politeknik Indonesia Venezuela (Poliven), Jln Bandara Sultan Iskandar Muda KM 12 Cot Seruy, Kec. Ingin Jaya, Aceh Besar.
Kenapa kursus ini digelar oleh Satoe Atjeh. Berikut ini hasil wawancara reporter Football Aceh, Fadli bersama reporter RRI Banda Aceh. Berikut petikannya:
Apa yang melatari Satoe Atjeh membuat pelatihan ini?
Karena selama ini Asosiasi Futsal Aceh belum pernah mengadakan pelatihan kiper. tapi kalau pelatihan yang lain ada. Sejak ada asosiasi hingga kini memang belum ada pelatihan khusus kiper. Karena itu, Satoe Atjeh berinisiatif mendatangkan pelatih kiper nasional, Ade Lesmana untuk melatih, pelatih-pelatih kiper Futsal yang ada di seluruh Aceh.
Apakah di Aceh belum ada pelatih kiper berlisensi seperti Ade Lesmana?
Untuk pelatih kiper belum ada, tapi untuk pelatih biasa berlisensi nasional sudah banyak. Cuma untuk pelatih khusus kiper belum ada yang punya lisensi.
Target apa yang dicapai dengan pelatihan ini?
Minimal ketika kegiatan ini selesai, mereka punya dasar untuk melatih anak-anak yang akan menjadi kiper futsal di Aceh ke depan. Minimal mereka punya materi dasar untuk melatih kiper.
Apa harapan kepada peserta pelatihan ini?
Kita harapkan seluruh peserta mengikuti dengan tuntas, dan bisa menyerap semua materi yang disampaikan Ade Lesmana. Bagaimana pun belaiu adalah pelatih Timnas Futsal. Jadi, peserta harus benar-benar serius mengikuti kagiatan ini. Jika mereka tidak serius, sangat disayangkan, karena jarang-jarang dapat kesempatan ikut pelatihan pelatih kiper di Aceh.
Apa saran Anda agar olahraga Futsal makin berkembang di Aceh?
Kita harapkan adanya akademi-akademi atau sekolah-sekolah futsal di seluruh Aceh. Selain itu, juga perlu adanya turnamen resmi yang digelar setiap asosiasi futsal kabupaten mulai dari Usia 10, 13, 16, 19 hingga U-20. Dengan begitu berpeluang mencetak atlet-atlet futsal yang handal di Aceh. Sehingga kedepannya di Aceh akan lahir atlet-atlet futsal yang handal serta mampu menjadi pemain nasional.
Apakah selama ini belum ada akademi?
Di Aceh sejauh ini memang sudah ada akademi-akademi futsal. Tapi, jumlahnya masih sedikit. Kita harapkan ke depan bisa lebih berkembang lagi.
Idealnya berapa akademi yang cocok?
Idealnya setiap kabupaten, kota ada 10-12 akademi. Nanti juara masing-masing usia itu bisa kita buat semacam kompetisi atau kejuaraan daerah untuk kelompok usia 10, 13, 16, ataupun U-19
Di mana saja sekarang akademi?
Akademi sudah lahir di beberapa akademi, seperti Banda Aceh, Sabang, Pidie, Singkil, Subulussalam. Cuma tidak tidak merata di seluruh Aceh. Kemudian, kompetisi secara resmi ini juga belum diadakan secara resmi oleh pemerintah.
Bagaimana perkembangan Futsal di Aceh akhir akhir ini?
Selama pandemi, memang turnamen agak sedikit. Tapi, sekarang sudah mulai berdenyut lagi. Mudah-mudahan ke depan bisa ikut turnamen Championship U-20, Kejurnas dan turnamen lain, sehingga pada PON XXI tahun 2024, Futsal Aceh bisa berprestasi dan meraih medali.

