ACEHFOOTBALL.net — Usai dipecat Persiraja Banda Aceh, Hendri Susilo tak perlu lama menganggur. Kini, dia mendapat kepercayaan dari Semen Padang FC yang tampil di Liga 2. Hendri Susilo pun didapuk sebagai pelatih kepala.
Memang, usai mundurnya Weliansyah dari kursi pelatih Kabau Sirah — julukan Semen Padang, manajemen klub tersebut langsung bergerak cepat. Mereka menunjuk pelatih kepala baru, yang akan memimpin tim menghadapi putaran kedua Liga 2 2021, Grup A yang akan berlangsung di Pekanbaru.
Dalam rilis yang diterima Football Aceh, Sabtu (30/10/2021), setelah melalui rapat internal tim, manajemen akhirnya memutuskan untuk memberi kepercayaan penuh kepada Hendri Susilo sebagai juru taktik baru.
Manajer Semen Padang FC, Effendi Syahputra mengatakan, pemilihan Coach Hendri Susilo bukan tanpa alasan. Menurutnya, Coach Hendri Susilo yang juga merupakan putra asli dari Ranah Minang sudah malang melintang dalam persepakbolaan Indonesia.
Berkarir mulai dari Timnas Pra Piala Asia U-17, Persija Jakarta, Sriwijaya hingga terakhir mampu membawa Persiraja Banda Aceh untuk berlaga di Liga 1. Hal inilah menurut Effendi, yang menjadi catatan dari manajemen.
“Kita memiliah coach Hendri Susilo, karena rekam jejak pengalamannya menangani klub tergolong berhasil,” tukas mantan manajer Bogor FC dan PSIM Yogyakarta itu.
“Setelah berdiskusi dengan Coach HS ada kesamaan visi antara tim dan beliau. Dan yang pasti beliau adalah salah satu pelatih terbaik dari minang juga, hal inilah menjadi salah satu alasan kuat untuk kami merekrut beliau,” ujar Effendi.
Sementara itu, CEO PT Kabau Sirah, Hasfi Rafiq berharap, diputaran kedua ditangan Coach Hendri Susilo, tim Kabau Sirah bisa meraih hasil maksimal dalam perjuangan mengejar tiket menuju Liga 1. “Semoga di tangan beliau SPFC dapat menjadi lebih baik lagi ke depan nya,” tutup dia.
Hendri Susilo dipecat Persiraja Banda Aceh setelah mendapat hasil buruk dalam sembilan partai di Liga 1. Dengan skuat minimalis alias seadanya, Hendri Susilo dibebani target tembus lima besar.
Dalam perjalanannya, dengan skuat yang sederhana, Persiraja tidak bisa bersaing di kasta tertinggi. Saat ini, Persiraja Banda Aceh berada di dasar klasemen sementara Liga 1 2021 sampai pekan kesembilan.
Padalah pada Liga 1 2020 yang berjalan sangat singkat karena adanya pandemi virus corona, skuat racikan Hendri Susilo cukup menjanjikan. Dari tiga pekan Liga 1 2020, Persiraja mampu tampil tak terkalahkan.
Persiraja mencatatkan satu kemenangan dan dua laga imbang dari tiga laga yang dijalaninya pada Liga 1 2020. Penampilan memukau di Liga 1 2020, namun, kini justru melempem pada Liga 1 2021.
Sejujurnya, penampilan melempem kali ini, lebih dipengaruhi oleh banyak pemain utama seperti Miftahul Hamdi, Assanur Rizal, Ferry Komul, Eriyanto, dan lainnya memilih minggat ke klub lain.
Padahal, seusai Piala Menpora 2021, Hendri Susilo sudah mewanti-wanti manajemen Persiraja untuk “memagari” semua pemain dimaksud. Ya, paling tidak, minimal para pemain mendapat kontrak atau pra kontrak.
Karena nasibnya tak jelas, maka Komul dkk pun berangkat. Semuanya yang meninggalkan Persiraja adalah pemain andalan Hendri Susilo.
Sialnya, ketika memulai kompetisi Liga 1 2021, Hendri Susilo tidak mendapat pemain sesuai dengan harapannya. Dengan materi pemain minimalis itu, malahan manajemen dengan bangga mematok target lima besar sejak awal Liga 1 bergulir.
Ternyata, setelah menjalani sembilan pertandingan, hasilnya memang sesuai dengan kedalaman skuat. Raihan kurang bagus Persiraja itulah yang nampak membuat manajemennya harus melakukan pembenahan. Sialnya, malah Hendri Susilo sendiri yang menjadi korban.
Dan, manajemen Persiraja Banda Aceh akhirnya mengambil keputusan. Mengakhiri kerja samanya dengan Hendri Susilo. Keputusan tersebut diinformasikan langsung oleh Nazaruddin Dek Gam selaku Presiden klub Persiraja.
“Kami sudah mempertimbangkan dan memutuskan secara baik-baik bahwa kerja sama Persiraja dengan Hendri Susilo sudah berakhir,” kata Naz arudin Dek Gam seperti dilansir oleh situs klub, Rabu (27/10/2021).
Discussion about this post