ACEHFOOTBALL.net — Persiraja Banda Aceh harus menerima kenyataan pahit usai dipastikan terdegradasi ke Liga 2 musim depan. Presiden klub pun Nazaruddin alias Dek Gam sudah mulai melempar handuk alias kibarkan bendera putih.
Pekan lalu, Persiraja kalah 0-1 dari Bali United pada laga pekan ke-30 Liga 1 2021/2022 di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali, Jumat malam (11/3/2022). Hasil ini sekaligus mengokohkan Bali United di puncak klasemen.
Sementara Persiraja masih terjerembab di posisi juru kunci dengan tabungan 13 poin. Meski tidak kalah dari Bali United, Persiraja tetap terdegradasi ke Liga 2. Kepastian kembali ke kasta kedua didapat pada pekan lalu atau pertandingan ke-29.
Dengan sisa empat pertandingan lagi, secara matematis Persiraja Banda Aceh sangat sulit mengejar poin Barito Putera yang berada di zona aman. Kondisi inilah yang membuat Presiden Klub Persiraja, Nazaruddin alias Dek Gam menyerah.
Dikutip dari akun Instagram pribadinya, Dek Gam, lewat instastorynya, ia mengatakan sudah bisa siap-siap angkat koper. “Kajeut bungkoh baje, soe na aneuk agam yang teem ganto lon…,” tulis dia dalam bahasa Aceh.
Secara harfiah, maksud dari postingan tersebut adalah ia sedang mencari pengganti dirinya untuk mengelola klub tersebut (Persiraja). “Sudah bisa bungkus baju, ada tidak pria yang mau menggantikan saya,” begitu terjemahan bebasnya.

Terlepas dari mulai sikap Dek Gam yang sudah mulai menyerah, sejak awal memang persiapan Persiraja tidak maksimal. Di putaran pertama Liga 1 2021-2022, tim berjuluk Laskar Rencong tersebut hanya meraih satu kemenangan dari 17 laga yang dijalani.
Memasuki putaran kedua, manajemen baru berbenah. Meski begitu, Persiraja tetap gagal menyelamatkan diri dari degradasi meski banyak melakukan perombakan pemain dan menunjuk pelatih asal Brasil, Sergio Alexandre.
Defri Riski dkk harus rela turun kasta karena hanya mampu mengumpulkan 13 pon dari 30 pertandingan yang sudah dijalani. Ini menjadi tercatat buruk sebuah tim promosi di Liga 1. Sebelumnya, kasus yang sama sempat menimpa PSMS Medan di musim 2018. Lalu hal yang sama juga dialami Kalteng Putra di tahun 2019.
Kendati sudah degradasi, pelatih Persiraja Banda Aceh Sergio Alexandre melihat tim milik Pemko ini punya masa depan cerah meski harus rela turun kasta. Kata dia, musim ini adalah kesempatan bagi para pemain muda untuk mengasah pengalaman mereka.
Pelatih asal Brazil ini berharap, pemain muda Persiraja Banda Aceh ini akan jauh lebih matang dan berhasil membawa tim kembali ke kasta tertinggi di musim berikutnya. “Tim kami tim muda yang bertanding di level kompetitif setinggi Liga 1. Otomatis musim ini tidak bisa maksimal,” ujar Sergio.
“Harapan kami musim berikutnya bisa kembali ke Liga 1 dengan pemain-pemain sangat muda, dengan tambahan pengalaman di Liga 1. Manajemen bisa lebih mempersiapkan diri lebih baik lagi di musim berikut sehingga bisa kembali ke Liga 1 di masa depan,” imbuhnya.
Sergio Alexandre juga memuji semangat tempur yang ditunjukkan para pemain binaannya. Meski sudah dipastikan degradasi, Akhirul Wadhan dkk tetap tampil ngotot saat menghadapi Bali United yang bertengger di puncak klasemen sementara.
Meski Bali United pada akhirnya bisa memenangkan pertandingan, akan tetapi, mereka hanya mampu mencetak satu gol dan kesulitan membongkar pertahanan Persiraja Banda Aceh yang tampil cukup solid. “Meski tim Persiraja sudah terdegradasi, kami tetap berpikir bagaimana bermain bagus, bagaimana menghadapi Bali United,” tambah Sergio lagi.
Kata dia, jika melihat dari pertandingan Persiraja tetap tampil dengan semangat juang tinggi melawan Bali United. Itu adalah hal yang luar biasa, dilakukan pemain Persiraja. “Saya memberi apresiasi untuk itu meski di Liga 2. Jika permainan seperti ini, bisa kembali ke Liga 1,” tuturnya.
—
Discussion about this post