Inter Milan, Napoli, dan AC Milan bersaing merebut scudetto.
TORINO — Pelatih AC Milan Stefano Pioli mengatakan kali ini tak ada yang favorit untuk memenangkan Scudetto Serie A musim ini setelah Rossoneri bermain imbang 0-0 melawan Torino, Senin (11/4) dini hari WIB. Di atas kertas, Scudetto tak ada digenggaman Milan karena hanya unggul dua poin dari Inter Milan. Nerazzurri punya satu laga di tangan melawan Bologna.
Sebelu hasil imbang Milan, Napoli sebagai salah satu pesaing Scudetto mengalami nasib lebih buruk. I Partenopei takluk 2-3 dari Fiorentina di Stadion Diego Armando Maradona. Sementara Inter Milan menang atas Hellas Verona, akhir pekan kemarin.
“Selama dua atau tiga pekan terakhir, siapa pun yang dijuluki favorit cenderung terpeleset. Ini adalah liga yang sangat kompetitif, setiap pertandingan sulit dan Anda tidak bisa menerima begitu saja,” kata Pioli usai pertandingan dilansir dari Football Italia.
Ia mengatakan Milan telah mencoba segalanya di laga tersebut karena percaya tak ada kecemasan di dalam tim. Anak asuhnya berusaha menciptakan peluang sebanyak mungkin karena sadar kemenangan sangat berarti dalam perjalanan merebut Scudetto.
Pioli mengakui pasukannya mengalami tekanan luar biasa namun suasana tersebut dibutuhkan bagi sebuah tim. Ia menegaskan skuad mudanya akan siap menyambut tekanan tersebut demi meraih hasil yang spesial.
Pioli mendapatkan kartu kuning setelah peluit akhir pertandingan ditiup karena terjadi perdebatan mengenai waktu. Pioli mengaku memberitahu wasit bahwa waktu terlalu cepat dihentikan karena sebelumnya pertandingan banyak terhenti.
Kendati demikian, secara umum Pioli mengakui Torino tim yang sulit dilawan semua orang. Akibatnya Milan tak memiliki banyak peluang mencetak gol.
“Kami berebut bola demi bola, duel demi duel, tapi kami kehilangan momen ajaib di akhir pertandingan. Ini hasil yang positif, tapi kami menginginkan kemenangan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pioli juga bicara mengenai siapa yang difavoritkan meraih gelar Serie A musim ini. Ia mengatakan tak suka berpikir sejauh itu.
Sumber: Republika
Discussion about this post