ACEHSPORT — Langkah Satoe Atjeh yang ingin berkiprah dan masuk ke Liga Profesional Futsal Indonesia kandas. Langkah satu-satunya wakil Aceh ini terhenti di Babak Delapan Besar Liga Futsal Nusantara 2022.
Bermain di babak delapan besar yang berlangsung di GOR Sasana Krida Raga, Purwokerto, Jawa Tengah, tim Satoe Atjeh hanya mampu meraih satu kali kemenangan sedangkan sisanya mengalami kekalahan.
Pada laga pertama tim Satoe Atjeh kalah telak 1-13 dari Banteng Muda Jawa Timur, selanjutnya kalah tipis 1-2 dari Radit FC Kalimantan Barat dan dipertandingan terakhir menang 3-2 dari Moncongbulu Sulawesi Utara.
Pelatih Satoe Atjeh Alfi Syahri, dalam keterangan tertulis yang diterima media, Kamis (14/7/2022) usai partai pamungkas mengaku kecewa dengan hasil yang tak sesuai harapan publik tanah Rencong.
“Kami mohon maaf, hasil ini tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tetapi anak-anak hari ini tampil jauh lebih baik dari sebelumnya. Sekali lagi mohon maaf sebesar-besarnya atas nama tim,” kata pelatih asal Pidie berlisensi Level 2 AFC itu.
Namun, dia menjelaskan di Babak Delapan Besar tersebut tim Satoe Atjeh bergabung di grup J bersama Banteng Muda dari Jawa Timur, Radit FC Kalbar dan Moncongbulu Sulut. “Di awal-awal pertandingan sebenarnya pemain kita mampu mengimbangi tim lawan. Hanya saja faktor non teknis, seperti mental yang terkadang menjadi kendalanya,” sebut dia.
Dikatakan, apa yang dialami timnya bisa menjadi pengalaman dan pekerjaan rumah bagi tim pelatih untuk memperbaikinya agar tahun depan bisa lebih baik lagi. “Ini akan menjadi tugas kami dalam membenahi tim tahun depan,” kata Alfi.
Sementara itu Ketua Asosiasi Futsal Aceh (AFA), Dr Muhammad Zulfri, ST, MM, MT tetap mengapresiasi capaian dari tim Satoe Atjeh. Kata dia, meski hasilnya belum maksimal, setidaknya lolos ke delapan besar prestasi tersendiri bagi dunia futsal Aceh yang sebelumnya selalu gagal di babak 34 besar Wilayah Sumatera.
“Hasil di delapan besar ini sebagai pengalaman terbaik, kemudian memperbaiki setiap kesalahan sehingga hasilnya yang maksimal bisa kita dapatkan di masa mendatang,” kata Muhammad Zuhri.
Wakil Rektor Kemahasiswan di Universitas Samudra Langsa ini mengingatkan kepada semua pemain jangan putus asa akan tetapi sebaliknya terus berlatih karena perjuangan masih panjang dan kedepannya masih banyak even yang bisa diikuti lagi.
“Usai LFN ini AFA akan fokus untuk menyongsong PORA Pidie dan juga PON Aceh Sumut tahun 2024. Semoga ikhtiar kita agar menjadi yang terbaik di PON tersebut dapat terwujud dan dimudahkan,” tutup dia. [Wsp]
Discussion about this post