ACEHFOOTBALL.net — Manajemen PSMS Medan melayangkan surat protes resmi ke PSSI atas kericuhan yang diwarnai pelemparan botol di markas Persiraja, Stadion Harapan Bangsa. Namun, Persiraja “menangkis” tudingan itu dengan “pleidoi”-nya.
Chief Operating Officer PT Kinantan Medan Indonesia, Andry Mahyar, seperti dilansir Waspada.id Minggu (19/11/2023) menjelaskan, pihaknya sudah melayangkan surat protes ke PSSI.
“Sudah kami layangkan tadi malam langsung. Dan saya sudah berkoordinasi, berhubungan dengan Direktur PT Liga, Ferry Paulus terkait kejadian semalam (di markas Persiraja),” ujar Andry Mahyar.
Andry mengatakan PSMS sedang menunggu keputusan Komisi Disiplin (Komdis) terkait kejadian di markas Persiraja, Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.
“Ini suatu hal memalukan dalam persepakbolaan kita. Ada oknum pengurus sepakbola yang ikut terlibat penyandaraan pemain dan ofisial PSMS,” katanya.
Ia menegaskan pihaknya menilai Persiraja harus dihukum dengan tegas, di luar sanksi denda. “Tidak cukup hanya dengan denda, harus ada langkah tegas yang harus dilakuan Komdis,” sambungnya.
Dia mengungkapkan, kejadian serupa bukan hanya sekali ini terjadi dan PSMS bukan satu-satunya korban. Disebutkannya, saat Persiraja melawan Sada Sumut, Semen Padang juga Sriwijaya ada kejadian yang tak jauh beda.
“Artinya sudah habit, ini enggak boleh terjadi di sepakbola kita. Kalau hanya dengan denda akan diulangi lagi. Persiraja harus ada hukuman tambahannya,” tukas dia.
Seperti diketahui, pertandingan Persiraja melawan PSMS berakhir seri 0-0. Laga ini banjir kartu, ada 12 kartu kuning yang dikeluarkan wasit dan satu kartu merah.
Usai laga, pemain PSMS dilempari botol hingga harus tertahan di tengah lapangan. Dan, saat hendak masuk ruang ganti, Rachmad Hidayat dipukul diduga oleh ofisial Persiraja.
Sementara Manajer Persiraja, Ridha Mafdhul dalam keterangannya, Minggu (19/11/2023) malam membantah tudingan dari manajemen PSMS Medan. Awak Medan menuding Wakil Presiden Persiraja, Yudi Cot Ara melakukan pemukulan terhadap pemain Ayam Kinantan itu.
Terkait tudingan ini, manajemen Persiraja membantah adanya insiden itu. “Kami sudah berkomunikasi dengan Wapres Persiraja, Yudi. Dia membantah dituduh memukul pemain PSMS Medan. Tuduhan itu tidak benar,” kata dia.
Pria yang akrab disapa Gidong ini menyesalkan adanya tuduhan tersebut. Fakta di lapangan, kata dia, justru, Rahmat Hidayat (pemain PSMS) dan pemain PSMS lainnya yang memprovokasi penonton di tribun VIP saat berada di lorong masuk.
“Justru, Rahmat Hidayat (pemain PSMS) dan pemain PSMS lainnya yang memprovokasi penonton di tribun VIP saat berada di lorong masuk, hingga pihak keamanan melerai,” ujar Gidong seperti diceritakan Yudi, Wakil Presiden Persiraja.
Dalam amatan di stadion, pemain PSMS Medan yang melakukan provokasi di lapangan. Tim medis PSMS juga ikut memancing keributan di bench pemain Persiraja.
“Saya tidak memukul pemain PSMS, kalau memang ada video. Silahkan dibuktikan,” tambah Yudi.
Discussion about this post