ACEHFOOTBALL.net — Operator kompetisi Liga 1 dan 2, PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar pertemuan tertutup dengan perwakilan klub-klub Liga 1 musim 2020 yang sudah berada di Yogyakarta. Salah satunya Persiraja Banda Aceh.
PT LIB menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah perwakilan klub yang bermarkas di Yogyakarta. Ada perwakilan dari Bali United, Persiraja Banda Aceh, Barito Putera, PSM Makassar dan tuan rumah PS Sleman. Bahkan PSS diwakili sang manajer, Danilo Fernando. Hadir juga perwakilan Panpel dari beberapa klub tersebut.
Direktur Operasional PT LIB Sudjarno usai pertemuan di Sleman, mengatakan, dalam pertemuan tersebut sempat mengemuka soal adanya penggantian kompensasi kepada klub, dikarenakan adanya penundaan kompetisi Liga 1 hingga sebulan kedepan.
“(Penggantian kompensasi) Insya Allah itu masuk juga jadi bahasan kita tadi dalam pertemuan, tapi nanti kita bicarakan langsung ke 18 klub bukan dengan tim-tim yang hadir dalam pertemuan siang ini,” tutur dia kepada media, termasuk kepada Football Aceh, Rabu (30/9/2020).
Selain Sudjarno, dalam pertemuan itu hadir Direktur Utama (Dirut) PT LIB, Akhmad Hadian Lukita serta sejumlah perwakilan klub yang bermarkas di Yogyakarta.
Sebagaimana diketahui, penundaan kompetisi Liga 1 diumumkan hanya kurang dari tiga hari kick-off pekan keempat. Rencananya laga PSS melawan Persik Kediri di Stadion Maguwoharjo, Sleman, 1 Oktober 2020.
Sedangkan Persiraja direncanakan akan menghadapi PS Tira Persikabo, pada 3 Oktober. Namun, karena tak ada izin keramaian dari kepolisian, akhirnya kompetisi kembali ditunda.
Akan tetapi, sebelum penundaan ini, ternyata sejumlah klub yang memang berencana berhome base di Yogyakarta sudah berada di Kota Pelajar. Sebut saja tim promosi Persiraja Banda Aceh, lalu Barito Putera hingga PSM Makassar sudah membawa seluruh awak timnya ke Yogyakarta.
Sementara Bali United baru sejumlah pegawai kantor mereka yang sudah tiba di kota ini. “Terkait dengan penundaan yang sudah diumumkan PSSI, kami meminta masukan dan saran dari tim yang berhome base di sini,” jelas Sudjarno.
“Ini bukan kegiatan secara parsial, kenapa ketemu di sini? Kebetulan Dirut dan saya sedang datang di sini. Namun nanti kami akan bertemu dengan seluruh klub dari Liga 1 dan juga Liga 2,” papar dia.
Kata Sudjarno, selain masukan soal kompensasi penggantian persiapan klub yang mengapung dalam pertemuan itu, ia mengaku banyaknya masukan lain dari klub-klub telah menambah pengayaan informasi.
“Ide dan masukan ini yang akan dijadikan pihak operator sebagai bahan diskusi dengan federasi dan stakeholder. Banyak masukan luar biasa dan ide bagus yang bisa kami serap untuk rapat dengan PSSI dan stakeholder di Jakarta,” imbuhnya.
“Misal selama mereka menunggu kepastian, mereka melakukan kegiatan apa, apakah mereka kembali (pulang) ke luar Jawa dulu, kemudian ketika ada kepastian soal lanjutan kompetisi mereka akan kembali ke sini.”
“Atau apakah tetap menetap sembari mengasah kemampuan timnya. Nah, ini tadi juga kami diskusikan dengan klub-klub yang sudah berada di Yogya ini. Kemudian PT LIB juga akan memfasilitasi apa yang mereka inginkan,” paparnya.
Ditempat yang sama, Dirut PT LIB, Akhmad Hadian Lukita mempertegas bahwa pertemuan dengan sejumlah klub itu guna mendengar masukan terkait penundaan lanjutan kompetisi.
“Karena sebagian klub sudah berada di Yogyakarta, hari ini PT LIB menemui mereka guna membahas rencana ke depannya. Kami ingin dapat masukan juga dari klub-klub yang sudah ada di sini,” sambung Hadian Lukita saat ditemui sebelum pertemuan yang digelar secara tertutup itu.
“Masukan mengenai berbagai hal, karena persiapan sudah matang kemarin tapi kemudian ada perubahan jadwal lagi. Kami akan bahas terlebih dahulu, baru akan kami beri kabar. Kami ingin dapat masukan dahulu apa yang akan didiskusikan, kemudian membahas rencana ke depan,” tuturnya.
Komentar